Salah satu negara di Asia yang patut diamati perkembangan
perfilmmannya barangkali adalah China.
Sutradara Asia yang sukses di Hollywood sana rata-rata berasal dari
China. Saya menggemari film-film kolosal
atau film dengan setting periode tertentu.
Itulah kenapa saya tertarik menonton film ini. Awalnya saya kira, secara keseluruhan film
ini akan bersetting China tahun 1829. Tapi
ternyata film ini menggunakan alur maju mundur.
Nina (Li bing bing) baru saja mendapat promosi dari
kantornya untuk dipindahkan ke kantor cabang mereka di New York. Saat pesta kepndahan itu berlangsung, Sophia
(Jung Ji hyun) menghubungi ponsel Nina dengan raut wajah depresi. Saat tengah malam dan sedang tertidur,
telephon Nina bordering dan seorang perawat dari rumah sakit mengabarkan bahwa
Sophia mengalami kecelakaan dan sedang koma.
Kita lalu dibawa ke China tahun 1829. Seorang anak perempuan, Lily, sedang menjalankan tradisi foot binding. Sambil menangis kesakitan ia bertanya pada
ibunya kapan ia bisa bermain. Si ibu hanya menenangkan sambil mengingatkan Lily
bahwa ritual ini penting untuk bisa mendapatkan seorang suami dari keluarga
berada. Di tempat lain, snow flower,
juga sedang menjalani ritual yang sama. Mereka
berdua ini nantinya akan menjadi saudara melalui sumpahLaotong. Sumpah Laotong adalah perjanjian antar anak
perempuan yang ditentukan oleh takdir untuk menjadi saudara, nantinya mereka
akan saling membantu dan saling berbagi kisah satu sama lain. Ibaratnya di saat masa-masa sulit saat
menjalani foot binding, ada seseorang yang bisa diajak berbagi cerita bersama
dan merasakan sakit yang sama sehingga si anak tidak terlalu menderita.
Kita akan melihat bahwa Nina dan Lily serta Sophia dan Snow
Flower memiliki wajah yang sama. Setelah
dewasa Lili yang berasal dari keluarga mikin berhasil menikah dengan seorang
laki-laki dari keluarga kaya berkat kakinya yang dianggap sempurna. Sedangkan Snow Flower bernasib kurang baik
dan hanya menikah dengan seorang tukang daging miskin. Lily dan snow flower masih berhubungan dan
bertukar cerita melalui sebuah kipas dan menggunakan huruf nushu dimana huruf
itu biasa dipakai oleh para perempuan sepersumpahan laotong dan hanya mereka
yang memahami huruf itu. Lily pun
sesekali mengunjungi snow flower, mereka saling bercerita tentang suami dan
keluarganya.
Persaudaraan Lily dan Snow Flower mendapat banyak ganjalan
dari keluarga suami Lily. mereka
menganggap Lily tidak seharusnya bergaul dengan orang msikin seperti snow
Flower. Meskipun begitu mereka berdua
masih berhubungan melalui kipas yang biasa mereka gunakan. Persaudaraan mereka yang erat dibawa hingga
akhir hayat mereka, walupun mereka tidak saling bertemu.
Selama mencari tahu dimana Sophia tinggal, Nina mnelusuri
kembali kenangan akan persahabatan mereka.
Bahkan dulu saat masih remaja, Nina dan Sophia menjalani sumpah laotong
bersama. Nina bahkan melepaskan
kesempatannya pergi ke New York demi menebus masa-masanya yang hilang bersama
Sophia. Ia menunggui Sophia hingga sadar
dan menemukan arti cinta dalam persahabatan mereka. Seperti cinta bagi saudara satu sumpah
Laotong yang dirasakan oleh Lily dan Snow Flower.
Melalui film ini untuk pertama kalinya saya melihat
bagaimana praktek foot binding yang terkenal itu. Praktek yang menjarah hak asasi perempuan
sebagai manusia. yang memenjarakan
mereka ke dalam kuasa laki-laki. Alasan
para perempuan Cina pada waktu itu menjalani ritual foot binding adalah untuk
membentuuk kaki mereka menjadi kecil.
Karena kaki yang kecil menunjukkan kecantikan seorang perempuan, dengan
kaki yang kecil mereka bisa mendapatkan seorang suami dari keluarga kaya. Mendapatkan suami dari keluarga kaya berarti
mendapatkan jaminan kesejahteraan dan peningkatan derajat seumur hidup.
Melaui film ini juga kita bisa melihat penjajahan terhadap kaum
perempuan pada jaman dulu di luar Indonesia.
Yang saya pikir lebih mengerikan yang terjadi di Cina adalah tidak hanya
secara batin dan martabat, perempuan bahkan tidak merdeka atas tubuh mereka
sendiri. Memberontak pun pasti tidak
mungkin, kalau saya ada di jaman itu mungkin saya juga akan pasrah dan tidak
akan memberontak. Mengingat harkat dan
martabat keluarga serta kesejahteraan kedua orang tua saya yang akan ikut
terangkat jika bisa mendapatkan suami yang kaya.
Melalui sumpah Laotong yang diucapkan antar perempuan yang
tidak saling mengenal yang kemudian menjadi saudara satu sependeritaan. Rasa sakit itu berubah menjadi cinta. Cinta itu bisa sangat luas sekali kan? Bahkan
cinta antar sesame perempuan dalam ikatan persaudaraan itu juga bisa disebut
cinta. Nina/lily dan Sophia/snow Flower
menemukan cinta terdalam mereka melalui hubungan persahabatan/persaudaraan
mereka. Saya menemukan satu hal setelah
menonton film ini, cinta sejati bisa kita temui dengan orang yang merasakan dan
menjalani penderitaan yang sama dengan kita.
Jadi, kalau kalianmerasa cinta mati dengan seseorang, ada
baiknya kalian bertanya lagi pada diri sendiri.
Dia kah cinta sejatimu? bisa jadi
cinta sejatimu itu orang lain.
Buat
yang suka film sejarah, film ini saya nilai 9 dari 10. Buat yang udah pernah nonton film Maid in
Manhattan nya J-Lo film ini disutradarai oleh sutradara yang sama.
Sutradara : Wayne Wang
Pemain :Jung Ji Hyun, Li Bing Bing
Release : 15 July 2011
Negara : China & USA
Budget : $6.000.000
Box Office : $11, 348, 205
No comments:
Post a Comment