Thursday, June 17, 2010

The Lovely Bones


"i was fourteen years old when i was murdered"

Kehidupan setelah kematian memang masih menjadi misteri. Kapan? Bagaimana? dan seperti apa kehidupan disana? Nggak ada yang tau. Well, kecuali untuk Mereka yang sudah pergi kesana mendahului kita. Sayangnya Mereka nggak bisa kembali untuk sekedar bercerita...

Oke, The Lovely Bones (2009) seolah-olah turut mendeskipsikan itu semua. Susie Salmon, tokoh utama dalam film ini diceritakan meninggal pada usianya yang keempatbelas. Dengan sudut pandang dari Susie, penonton seolah-olah diajak berkeliling kedalam dunia setelah kematian.

Menurut saya, nuansa yang disajikan Peter Jackson selaku sutradara cukup baik. Menonton film ini membuat saya teringat akan mimpi-mimpi buruk yang pernah saya alami. Warna, situasi, dan ketidakjelasan yang dialami Susie Salmon di alam setelah kematiannya mirip dengan kejadian dalam mimpi buruk. Representasi simbol-simbol yang digunakan yang berkaitan dengan kehidupan nyata antara Susie dan keluarganya juga turut membangun emosi. Nilai plus untuk Peter Jackson yang juga telah menyutradai "Distric 9" dan "Lord of the Rings Trilogy".

Over all, ceritanya unik, dan sangat direkomendasikan untuk ditonton di sela-sela pengerjaan tugas-tugas UAS sebagai sarana refreshing (pengalaman pribadi. ehehe). Pemeran film ini juga sangat mendukung jalan cerita. Akting mereka juga tidak mengecewakan. Seperti Susie Salmon (Saorise Ronan) dan Ray Singh (Reece Ritchie, yeeeaaah. he also known as Bis on Prince of Persia!) .

Well, selamat menonton teman-teman! :) [diaz bela yustisia]






NB: Buat temen-temen yang mau share tentang film yang udah di tonton silakan kirim ke email april (namakudiit@yahoo.com) atau diaz (aurora.borealis8@yahoo.com) atau langsung ke emailnya Kine (kine_komugm@yahoo.com) thanks... :)

Tuesday, June 15, 2010

Berapa Film yang Anda Tonton Hari ini?

Berapa film yang anda tonton hari ini? Saya nonton 4,, hahahaha
Yup, di tengah ujian yang mengguncang dunia kalian kiners it`s better to take a break for a while,, and i do that, setelah melewati dua ujian yang lucu nan menggemaskan saya pikir saya butuh hiburan. Hari ini saya menyewa 6 film dari 10 yang saya rencanakan. untung reportase dan manajemen media mengingatkan saya untuk tidak takabur. Jadilah hanya enam film yang saya sewa. Dari enam film saya akan menulis dua film (dulu ya) yang memang bagus menurut saya.

Film pertama berjudul Accidens Happen


Director: Andrew lancaster

Writer: Brian carbee

Genre: Drama Comedy

Cast:
Geena Davis as Gloria Conway

Harrison gilbertson as Billy Conway

Harry Cook as Larry Conway

Joel Tobeck as Ray Conway

Saya bener-bener menikmati menonton film ini. Film ini punya opening yang bagus banget, paduan slow motion adegan, musik, dan prolognya pas banget. by the way enggak tau gimana ya ini kali kedua saya nonton film dengan prolog dan bernada sama pula. mungkin sedang jadi tren atau gimana kita cari tahu nanti.

Hidup tidak akan pernah sama lagi setelah sebuah kecelakaan. Kecelakaan adalah satu hal yang mungkin bisa membawa kesedihan namun sebenarnya bisa juga sebuah jalan keluar yang diberikan oleh Tuhan. kira-kira begitulah inti cerita yang saya dapat dari film ini. Film ini brcerita tentang kehidupan keluarga conway setelah kecelakaan mobil yang terjadi pada mereka. Kecelakaan tersebut menewaskan satu-satunya anak perempuan mereka, Linda Conway dan membuat salah satu anak mereka Eugene Conway koma. Setelah delapan tahun 'luka' akibat kecelakaan tersebut masih saja membekas pada keluarga Conway. Rumah tangga yang bertambah runyam bagi gloria dan Ray conway. menjadi seorang alkoholic bagi Larry Conway. Namun semua keliahatan baik-baik saja bagi Billy Conway.

Billy adalah satu-satunya anggota keluarga Conway yang paling kelihatan baik-baik saja. Namun di dalam hatinya ia juga berpikir dengan semua kekacauan yang terjadi setelah kecelakaan. Kekacauan hidup tidak hanya terjadi pada keluarga Conway, Doughlas Post, sahabat kental Eugene juga merasakan ketidaksamaan hidup pasca kecelakaan naas itu. Yang pertama dilakukan Bill justru membangkitkan kembali semangat Doughlas. Namun hal itu justru membawa mereka pada kecelakaan berikutnya, kematian ayah Douglas.
Pastinya selalu ada yang berubah setelah kecelakaan.

Namun, apakah kecelakaan selalu harus merubah 100% hidup kita? Jawabannya tidak. Film ini ingin mengatakan bahwa kadang apa yang terjadi seburuk apapun tdak salah untuk larut sedih, tapi tidak untuk mengacaukan hidupmu. biarkanlah itu terjadi kemudian lanjutkan hidupmu seperti biasa atau jadilah orang baru dengan penuh optimisme.

Film ini highly recomended, cara bercerita yang tidak membosankan dan akting yang sekali lagi menawan untuk geena davis. Kalo ada yang pernah liat The president di metro TV, si Geena davis ini pemerannya. Oh, ya Film ini juga mendapat tiga penghargaan di tahun yang sama film ini di rilis.

1. Youth jury Award di Sea International Film festival
2. Golden Gsyphon di Giffoni Film festival
3. Nominasi untuk best film di Catalonian Intternational Film Festival

So, kalo gak tahu musti nonton apa? Film ini bisa kamu masukin di daftar pinjaman minggu ini.


Film kedua berjudul The Cove



Director : Louie Psihoyos

Writer : Mark Monroe

Genre : Documentary, Feature


Saya tidak pernah bisa menikmati menonton film dokumenter. Beberapa film dokumenter yang saya tonton terlalu datar dan memakai cara bercerita yang membosankan. Menonton The Cove, saya bahkan enggan untuk berpaling sedetik saja. Film ini membuat saya larut untuk terus mengikuti kira-kira bagaimana kelanjutannya. Plot tiga babak yang disajikan mungkin yang membuat saya tidak bosan. Ok, film ini bercerita tentang seorang aktivis pecinta ikan lumba-lumba Ric O`barry yang berusaha membongkar bagaimana kejamnya pembantaian lumba-lumba yang dilakukan oleh nelayan jepang di daerah Taiji. Seperti kata Ric, Taiji adalah daerah yang nampaknya sangat peduli dengan lumba-lumba dan paus namun justru menjadi tempat di mana lumba-lumba paling banyak di bunuh. Menarik sekali mengetahui berapa lama Ric menjadi aktivis pemerhati lumba-lumba. 35 tahun. Dulu ric adalah seorang pelatih lumba-lumba terkenal, tahun 1964 ia muncul di serial TV Flipper. Serial yang bercerita tentang lumba-lumba cerdas penolong manusia. Ric menjadi aktivis pasca kematian, Kathy, lumba-lumba kesayangannya. Selama 35 tahun ia telah menjadi musuh nomor satu Sea World. Yang tentu saja semua orang tahu apa sea world itu? Mereka meraup dollar dari menjual pertunjukan lumba-lumba bahkan anjing laut. Selama tiga puluh lima tahun itu pula ia telah beberapa kali di tahan karena melepaskan lumba-lumba yang dikurung.

The Cove sendiri bercerita bagaimana sebenarnya Ric ingin membuka mata dunia tentang praktek kejam pembunuhan lumba-lumba di Taiji, Jepang. Kemudian, ia dibantu oleh beberapa orang untuk menjalankan misi dokumentasinya tersebut. Apa yang mereka lakukan untuk bisa mengambil gambar proses pembunuhan lumba-lumba bikin saya berdecak kagum. Bayangkan aja, mereka sampai membuat properti berupa batu karang untuk bisa menyimpan kamera tersembunyi. Tempat pembantaian lumba-lumba itu adalah sebuah lagoon cantik. Namun proses pengambilan gambar dilarang di sana.

Isu mengenai kekejaman Taiji dalam membantai lumba-lumba telah menjadi pembicaraan seluruh dunia. Namun tampaknya lobbying Jepang di forum internasional masih sangat kuat untuk membuat praktek kejam ini dilarang sepenuhnya. Lucu juga mengutip pernyataan ric, "mereka (taiji) mempertunjukkan lumba-lumba sambil menjual dagingnya dalam pertunjukan"
Lumba-lumba di taiji selain diambil untuk dilatih dan dijual keseluruh pertunjukan air seluruh dunia. Dagingnya juga dijual di supermarket-supermarket di jepang. Bahkan mungkin di seluruh dunia. Jahatnya, daging lumba-lumba itu diberi label daging paus. kenapa? karena menurut penelitian daging lumba-lumba punya kadar merkuri paling tinggi. So... mereka memberi makan merkuri pada penduduknya.

Buat kalian pecinta binatang, aktivis lingkungan, dan semacamnya. Film ini sangat bagus dan highly recomended. Film ini cukup membuka mata tentang bagaimana tarik menarik antara kepentingan kapitalisme dan hati nurani sebagai manusia.
Film ini memenangkan 24 penghargaan lho. Film ini juga menang Oscar dengan kategori best documentary features.

So enjoy those movie. (Ditta Aprilia)
NB: Buat temen-temen yang mau share tentang film yang udah di tonton silakan kirim ke email saya namakudiit@yahoo.com atau ke auroraborealis@yahoo.com tx...

Thursday, June 10, 2010

Kine nonton kine di Kinoki

Tanggal 8 juni kemarin diadakan acara bernama KINE NONTON KINE di KINOKI. Acara direncanakan mulai pukul 19.00 tapi ternyata mundur setengah jam karena hujan dan menunggu penonton berdatangan. Acara KINE NONTON KINE ini adalah acara pemutaran film dan diskusi bersama kine-kine se- jogja. Ada lima film yang diputar:

1. Kita tidak Benar-benar bicara |Ditta Aprilia |Kine komunikasi UGM
2. Bank Memory |Irham Nur Ansari |Komunikasi UGM
3. Staratelj |Pandhu Aji Surya |Kine Atmajaya
4. Layang-layang Ayah Bunda | Wisnia Roshy|Chiko UMY
5. 3 Hari Untuk sementara |Rico hendar |Kine UMY

Sayangnya acara ini tidak begitu ramai dihadiri oleh teman-teman kine. mungkin faktor hujan dan ujian penyebabnya, hehehehe.
Diskusi di acara ini pun terbilang sangat menarik. banyak sekali masukan-masukan penting yang disampaikan. Beberapa kritik membangun juga banyak disampaikan. Isu utama dalam diskusi ini adalah pelompatan besar ide-ide dari film-film yang diputar. menurut mas ipunk, salah satu penonton, ide-ide semacam ini belum terpikirkan oleh pembuat film muda di masanya. Pembuat film muda masa sekarang telah mengalami lompatan besar. Namun ia juga menambahkan, lompatan besar ini jangan sampai menjadikan para filmamker muda sebagai hasil karbitan sebuah proses workshop dan semacamnya. Penting untuk melewati tiap fase agar karya yang dihasilkan memiliki bobot dan kualitas yang semakin berkembang.

Banyak masukan, banyak kritik, dan banyak dorongan yang harusnya teman-teman saksikan untuk berproses bagaimana menjadi seorang filmmaker.
Tentang KINE NONTON KINE juga diulas di www.komunitasfilm.org silakan di cek..

Tuesday, June 8, 2010

Pemutaran Perdana Kine, Pengabdi Setan.




Selasa, 1 Juni 2010 lalu Kine Komunikasi UGM mengadakan acara pemutaran film bertajuk "Pengabdi Setan". Ini merupakan pemutaran perdana setelah pergantian kepangurusan yang baru. Berikut Reviewnya seperti yang ditulis Amanda dalam situs Fisipol UGM (www.fisipol.ugm.ac.id)


Selasa (1/6)- KINE Club yang merupakan perkumpulan pecinta film di jurusan Ilmu Komunikasi mengadakan acara nonton bareng. Event ini diadakan dari pukul 10.00-12.00 WIB di ruang multimedia.

Film yang diputar memang bukan genre yang biasanya diputar oleh KINE Club. Sebagai sebuah organisasi film, KINE Club memang sangat familiar dengan film-film bergenre festival. Namun kali ini, organisasi dibawah KOMAKO (Korps Mahasiswa Komunikasi) memilih genre horror.

Hal ini diakui oleh Karla Sekar Arum, koordinator acara pemutaran. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa pemilihan film horror memang disengaja. Karla menambahkan, pemutaran film yang berjudul Pengabdi Setan ini diharapkan dapat menjadi sebuah gebrakan pada pemutaran perdana KINE Club periode kepengurusan yang baru.

Pengabdi Setan sendiri memang termasuk lima besar film terseram di Indonesia. Walaupun tergolong film lama, itu tidak membuat aura horror menjadi berkurang. Justru aura tersebut makin terasa ketika banyak sekali penonton yang berteriak ketakutan saat setan mulai muncul di film tersebut.

Salam Pembuka



Selamat datang di KineNews, blog komunitas film Kine Komunikasi UGM.

Kine news merupakan sarana untuk menyalurkan aspirasi anggota Kine Komunikasi UGM terhadap film dan acara-acara yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan oleh Kine Komunikasi UGM.Ulasan maupun kritik mengenai film-film pun akan ditampilkan dalam blog ini.

Kepengurusan Kine Komunikasi UGM periode 2010-2011 dipimpin oleh Ditta Aprilia. Kine News ini merupakan usulan baru yang dicetuskan oleh April untuk mempererat dan memberikan makna kepada para penikmat film baik intern Kine Komunikasi UGM, maupun bagi para pengunjung situs ini dimanapun kalian berada.

Khusus untuk mahasiswa Komunikasi UGM yang ingin menyalurkan aspirasinya bisa dikirim ke email Kine: kine_komugm@yahoo.com. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan banyak terimakasih. :)



Salam film!


Kine Komunikasi UGM