Sunday, October 24, 2010

Merayakan Halloween Bersama Edward Scissorhands

Senin (18/9) lalu, Kine Club Jurusan Ilmu Komunikasi UGM mengadakan agenda rutinnya, yaitu sebuah pemutaran film yang akrab disebut dengan Marmos (Mari Menonton Sinema). Acara yang diadakan setiap dua kali dalam sebulan ini bertujuan untuk memfasilitasi para penikmat film agar dapat menonton fim dengan layar besar di Ruang Multimedia Lantai 3 Gedung Yong Ma. Kali ini film yang diputar adalah Edward Scissorhands. Sebuah film besutan Tim Burton yang diperankan oleh Johnny Depp dan Winona Ryder. Film ini berkisah tentang seorang remaja bernama Edward yang bertangan penuh dengan gunting.

Banyak yang bertanya, mengapa divisi pemutaran, selaku penanggung jawab Marmos memilih film lawas tahun 1990 ini? Alasannya simpel, karena bulan oktober sangat erat kaitannya dengan Halloween, yang selalu dirayakan setiap tanggal 31 Oktober di seluruh dunia. Meski kultur di Indonesia jarang merayakan perayaan tersebut, Kine Club ingin sedikit membawa percikan Halloween pada pemutaran kali ini. Edward Scissorhands memang bukan film ber-genre horor. Namun, dengan melihat tokoh Edward yang bertangan gunting, divisi pemutaran berharap agar para penonton bisa merasakan sensasi Halloween yang identik dengan wajah serta pakaian yang seram.

Pemutaran yang dimulai pukul 09.30 awalnya sepi penonton. Hal tersebut dikarenakan banyak mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang kuliah. Beruntung sekitar pukul 10.30, mahasiswa baru angkatan 2010 berbondong-bondong datang ke acara yang telah dibuat oleh divisi pemutaran sejak dua minggu silam. Marmos kala itu pun dihadiri oleh mahasiswa JPP (Jurusan Politik dan Pemerintahan) juga mahasiswa Jurusan Sosiologi.

Suasana riuh serta tepuk tangan para penonton kian ramai ketika film Edward Scissorhands selesai. Ketika ditanya bagaimana kesan mereka setelah menonton film ini, Gilang (Ilmu Komunikasi 2010) berkomentar, “Filmnya bagus, setting tempatnya juga bagus, padahal cuma di studio.” Ya, itulah salah satu alasan lagi, mengapa divisi pemutaran memilih film ini. Mereka ingin menyajikan film bermutu dengan cerita yang tidak biasa seperti film kebanyakan. Lagipula, banyak diantara mereka yang belum pernah menonton film berdurasi 105 menit ini.

Sebuah acara tidak akan sukses jika tidak memiliki pengunjung atau penonton. Oleh karena itu, Kine Club terutama divisi pemutaran sangat berharap adanya respon positif terhadap acara Marmos yang rutin dibuat ini. Meskipun Marmos terhitung acara kecil, namun jika tidak ada yang berminat datang, acara tersebut akan sia-sia. Dan yang ingin diperjelas sekali lagi, acara ini tidak hanya tertutup bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi saja, semua kalangan pun boleh datang ke acara yang biasa diadakan di Ruang Multimedia ini. Karena film adalah seni, maka setiap orang pun berhak memberi apresiasi.

[Anisa Ika Tiwi]

No comments:

Post a Comment